
Kegunaan Molases Untuk Tanaman
Molases untuk tanaman adalah pupuk organik cair alami yang meningkatkan kesuburan tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman, dan mendukung mikroorganisme baik.
Kegunaan Molases untuk Tanaman: Rahasia Kesuburan Alami dari Alam
Kegunaan Molases Untuk Tanaman, molases, atau sering juga disebut tetes tebu, adalah cairan kental berwarna cokelat kehitaman yang merupakan hasil samping dari proses pengolahan gula. Meskipun sering dianggap sebagai limbah industri, molases memiliki potensi besar sebagai pupuk organik dan booster pertumbuhan tanaman. Kandungan nutrisinya yang kaya menjadikan molases sebagai solusi pertanian berkelanjutan yang murah, ramah lingkungan, dan sangat efektif.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang kegunaan molases untuk tanaman, manfaat agronomisnya, cara aplikasi, dosis pemakaian, hingga rekomendasi penggunaan berdasarkan jenis tanaman.

Apa Itu Molases?
Molases adalah produk samping dari proses ekstraksi gula tebu atau bit. Setelah gula dikristalisasi, sisa cairan pekat yang tidak bisa dikristalkan disebut molases. Cairan ini kaya akan gula sederhana seperti sukrosa, glukosa, dan fruktosa, serta mengandung berbagai mineral penting seperti kalsium, magnesium, kalium, zat besi, dan juga vitamin B kompleks.
Jenis-jenis Molases
Molases dari Tebu (Cane Molasses): Paling umum digunakan di Indonesia, baik dalam pakan ternak maupun pertanian.
Molases dari Bit (Beet Molasses): Lebih banyak digunakan di negara-negara Eropa.
Blackstrap Molasses: Produk akhir dari ekstraksi gula, paling kaya nutrisi.
Komposisi Kimia Molases
Berikut adalah kandungan umum dalam molases:
Karbohidrat (40–60%): Sukrosa, glukosa, fruktosa
Air (20–25%)
Mineral: Kalium (tinggi), kalsium, magnesium, zat besi
Vitamin: B1, B2, B6, dan niasin
pH: Sekitar 4.5–6.5 (sedikit asam)
Komposisi ini menjadikan molases sebagai bahan ideal untuk memperbaiki kualitas tanah dan mendukung kehidupan mikroorganisme di dalamnya.
Kegunaan Molases untuk Tanaman
1. Meningkatkan Aktivitas Mikroorganisme Tanah
Molases merupakan sumber makanan utama bagi mikroorganisme tanah seperti bakteri pengurai, cacing tanah, dan jamur mikoriza. Dengan memberikan molases ke tanah, Anda merangsang pertumbuhan mikroba baik yang berperan penting dalam siklus nitrogen, fosfor, dan dekomposisi bahan organik.
Manfaat:
Mempercepat dekomposisi bahan organik
Meningkatkan ketersediaan hara
Menekan pertumbuhan patogen di tanah
2. Meningkatkan Kesuburan Tanah
Karena kaya akan kalium, molases membantu menyeimbangkan pH tanah dan memperbaiki struktur tanah. Kalium sangat penting dalam proses fotosintesis, pembentukan protein, serta transportasi air dan nutrisi dalam tanaman.
Efek Langsung:
Tanah menjadi lebih gembur
Penyerapan air lebih baik
Kandungan hara makro dan mikro meningkat
3. Booster Pertumbuhan Tanaman
Molases bisa digunakan sebagai pupuk cair untuk tanaman karena mengandung gula sederhana dan mineral yang mudah diserap tanaman. Pemberian molases secara berkala akan membantu meningkatkan:
Perkembangan akar
Pertumbuhan vegetatif (daun, batang)
Produksi bunga dan buah
4. Meningkatkan Efektivitas Pupuk dan Kompos
Molases sering digunakan sebagai bahan tambahan dalam pupuk organik cair dan kompos untuk mempercepat fermentasi. Dalam praktiknya, molases menjadi “starter makanan” bagi bakteri pengurai dalam EM4 (Effective Microorganisms 4).
Manfaat Penggunaan Bersama Pupuk:
Mempercepat proses fermentasi
Menstimulasi pelepasan nutrisi dari pupuk
Menurunkan bau pada kompos atau bokashi
5. Menekan Pertumbuhan Hama dan Penyakit
Molases tidak hanya mendukung mikroorganisme baik, tetapi juga membantu menekan mikroba jahat. Karena meningkatkan populasi mikroba menguntungkan, molases menciptakan kompetisi alami yang menurunkan risiko serangan patogen seperti Fusarium, Phytophthora, dan nematoda.
6. Digunakan sebagai Perekat dalam Pestisida Organik
Dalam pertanian organik, molases sering digunakan sebagai bahan perekat dalam campuran pestisida nabati. Molases membantu cairan pestisida melekat lebih baik pada daun tanaman dan juga bertindak sebagai penarik serangga, sehingga memperkuat efek perlindungan tanaman.
Informasi lebih lengkap hubungi 0821-3004-0233
Cara Penggunaan Molases untuk Tanaman
1. Sebagai Pupuk Cair
Campurkan molases dengan air dan semprotkan langsung ke tanaman atau media tanam.
Dosis Umum:
2–5 sendok makan molases per 1 liter air
Aplikasi 1–2 kali seminggu
2. Untuk Kompos atau Bokashi
Tambahkan molases ke campuran bahan organik dan EM4 saat fermentasi.
Dosis:
100 ml molases + 100 ml EM4 + 1 liter air untuk setiap 10 kg bahan organik
3. Sebagai Soil Drench (Siram ke Tanah)
Campurkan molases dalam air dan siram langsung ke tanah sekitar perakaran tanaman.
Dosis:
20–50 ml molases per 10 liter air
Siram 1–2 minggu sekali
Jenis Tanaman yang Cocok Menggunakan Molases
1. Sayuran Daun (Kangkung, Bayam, Sawi)
Mempercepat pertumbuhan daun
Meningkatkan kesegaran dan daya simpan hasil panen
2. Tanaman Buah (Tomat, Cabai, Melon, Semangka)
Meningkatkan pembentukan bunga dan buah
Mengurangi kerontokan buah muda
3. Tanaman Perkebunan (Kopi, Kakao, Sawit)
Meningkatkan struktur tanah
Menurunkan serangan penyakit akar
4. Tanaman Padi dan Jagung
Menambah daya tahan terhadap penyakit
Meningkatkan hasil panen
Kelebihan dan Kekurangan Molases
Kelebihan:
Murah dan mudah diperoleh
Ramah lingkungan
Bisa diaplikasikan langsung atau dicampur pupuk
Multiguna: pupuk, perekat, aktivator kompos
Kekurangan:
Berisiko fermentasi jika digunakan berlebihan
Bisa menarik semut atau lalat bila aplikasi tidak tepat
Tidak bisa berdiri sendiri, harus dikombinasikan dengan nutrisi lain
Tips Praktis Penggunaan Molases
Gunakan Molases Organik: Hindari molases dengan bahan pengawet kimia.
Simpan dengan Benar: Tutup rapat dan simpan di tempat sejuk.
Campur Saat Dibutuhkan: Jangan simpan larutan molases yang sudah dicampur air terlalu lama.
Kombinasikan dengan EM4 atau Trichoderma: Untuk hasil maksimal.
Uji Coba Skala Kecil Dulu: Terutama untuk tanaman sensitif.
Efektivitas Molases Berdasarkan Penelitian
Studi di berbagai negara menunjukkan bahwa penggunaan molases secara berkala dapat meningkatkan produktivitas tanaman hingga 20–40%. Penelitian oleh Balai Penelitian Tanah (Balittanah) menunjukkan bahwa molases mampu meningkatkan jumlah mikroba tanah hingga 3 kali lipat dalam waktu 2 minggu.
Molases dalam Pertanian Organik
Dalam sistem pertanian organik, molases adalah bahan wajib yang digunakan pada:
Pupuk Organik Cair (POC)
Bokashi
Pestisida Nabati
Peningkat Mikrobiota Tanah
Karena sifatnya yang 100% alami, molases sangat disukai oleh petani organik yang ingin menghindari penggunaan bahan kimia sintetis.
Kesimpulan
Molases bukan hanya produk sisa dari industri gula, melainkan sumber daya berharga yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman secara alami. Dengan kandungan gula sederhana, mineral penting, dan kemampuannya mendukung mikroorganisme tanah, molases layak dijadikan andalan dalam pertanian modern yang ramah lingkungan.
Hubungi Kami
Masih bingung penjelasan diatas? konsultasikan dengan ahlinya.
Whatsapp: 0821-3004-0233

Admin Molase
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *